Friday, November 11, 2011

Perpisahan (Kumpulan Puisiku)

Gedung tua berselimut awan hitam
Burung-burungpun enggan terbang
Pucuk cemarapun melemas dan terdiam
Halilintar menggelegar mengundang hujan

Pillar-pillar tua seakan sedih menatap
Pintu- Pintu dan jendela tertutup rapat meratap
Saat kusudahi cerita indah bersamamu
Meski perih tapi harus dipilih, agar tak ada sesal dikelak hari

Pecah kencang tangismu di pelukku
Kepingan Serpihan hatimu terbaca jelas
Kucoba punguti satu-satu dan coba susun kembali
Meski hampir mustahil itu pasti , rasanya teriris tersayat hati

Tubuh ayumu lekat dipelukku
Airmata berdua deras bercampur peluh
Tampias hujan membasahi tubuh kita
Yang deras tumpah dari ujung cakrawala

Di Gedung ini kutemukan cintamu
Dibalik pilar ini kulepas dirimu
Perpisahan itu harus kupilih
Karena perbedaan yang hakiki yang tak mungkin kita jalani


Meski ragamu tak bisa kumiliki
Tapi biarlah Jiwamu mengisi ruang rinduku
Kan kukenang kau sebagai prasasti suci
Yang tak lekang dan akan selalu abadi

Tangismu perlahan mereda
Ku seka sisa-sisa air mata
Pelan dan lembut kuraih rambut panjangmu
Dengan bibir bergetar kubisikan: Maafkan Aku!

No comments:

Post a Comment